WELCOME TO MY BLOG

Total Pageviews

Wednesday, November 7, 2018

pesta asian game 2018

Pesta Olahraga Asia 2018

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jump to navigationJump to search
Pesta Olahraga Asia 2018
2018 Asian Games
2018 Asian Games logo.svg
Logo Asian Games 2018
Kota Tuan RumahJakarta & Palembang[1]
Negara Indonesia
Moto"Energy of Asia"[2]
(Bahasa Indonesia: Energi Asia)
Negara yang berpartisipasi45
Atlet yang berpartisipasi11.720 atlet
Acara465 nomor pertandingan dalam 40 cabang olahraga
Upacara pembukaan18 Agustus 2018
Upacara penutupan2 September 2018
Resmi dibuka olehJoko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Resmi ditutup olehAhmad Al-Fahad Al-Sabah
Presiden Dewan Olimpiade Asia
Janji atletArki Dikania Wisnu
Janji wasitWahyana
Penyalaan oborSusi Susanti
Tempat utamaStadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta[3]
Situs webwww.asiangames2018.id
<  Incheon 2014Hangzhou 2022  >
Pesta Olahraga Asia 2018 (bahasa Inggris2018 Asian Games, XVIII Asiad), secara resmi dikenal sebagai Pesta Olahraga Asia ke-18 dan Jakarta-Palembang 2018, adalah ajang olahraga wilayah Asia yang diselenggarakan dari 18 Agustus sampai 2 September 2018 di Indonesia, tepatnya di kota Jakarta dan Palembang.
Pertama kalinya, Pesta Olahraga Asia diselenggarakan secara bersamaan di dua kota; ibukota Indonesia Jakarta (yang menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia untuk pertama kalinya pada tahun 1962), dan Palembang, ibukota dari provinsi Sumatera Selatan. Acara diadakan di dan sekitar dua kota tersebut, termasuk lokasi di Bandung dan beberapa tempat di provinsi Jawa Barat dan Banten. Upacara pembukaan dan penutupan Pesta Olahraga Asia 2018 diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. eSports dan polo kano pertama kalinya disertakan sebagai olahraga eksibisi.
Tiongkok memimpin perolehan medali untuk kesepuluh kalinya berturut-turut. Korea Utara dan Korea Selatan berpawai di bawah Bendera Penyatuan Korea pada upacara pembukaan dan, untuk pertama kalinya, berkompetisi sebagai tim bersatu dalam beberapa nomor pertandingan; mereka juga memenangkan satu dan medali emas pertama sebagai tim yang bersatu. Perenang Jepang Rikako Ikee diumumkan sebagai atlet terbaik (MVP) untuk pesta olahraga ini. Dalam ajang olahraga ini 6 rekor dunia, 18 rekor Asia, dan 86 rekor Pesta Olahraga Asia berhasil dipecahkan.[


    Pemilihan tuan rumah[sunting | sunting sumber]

    Hanoi[sunting | sunting sumber]

    Hanoi ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games XVIII pada tanggal 8 November 2012 setelah mengalahkan kota-kota lain yang juga mengajukan diri sebagai tuan rumah, yaitu Dubai dan Surabaya.[5] Dubai menarik diri pada menit terakhir, mengumumkan niat mereka untuk fokus pada tawaran di masa depan. Wakil ketua Komite Olimpiade Nasional UEA membantah penarikan tersebut dan mengklaim bahwa Dubai "tidak mengajukan diri untuk menyelenggarakan Asian Games 2019" dan "hanya dianggap" melakukannya.[6][7][8]

    Pada 17 April 2014, Perdana Menteri Vietnam 
    Nguyen Tan Dung secara resmi mengumumkan penarikan Hanoi sebagai tuan rumah. Ia menyebutkan ketidaksiapan dan resesi ekonomi sebagai alasan utama penarikan tersebut, mengatakan bahwa mereka menarik diri karena negara tidak mampu membayar pembangunan fasilitas dan tempat yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan acara ini.[11] Banyak masyarakat Vietnam mendukung keputusan untuk mundur tersebut.[12] Tidak ada penalti yang dikenakan untuk penarikan tersebut.[13]Namun, pada Maret 2014, terdapat beberapa kekhawatiran mengenai kemampuan Vietnam untuk menjadi tuan rumah. Hal ini termasuk kekhawatiran apakah anggaran yang diantisipasi sebesar US$150 juta merupakan jumlah yang realistis. Terdapat klaim bahwa pemerintah akhirnya akan menghabiskan lebih dari US$ 300 juta. Selain itu, kritikus khawatir bahwa beberapa stadion yang dibangun bersamaan dengan SEA Games 2003 tidak pernah digunakan lagi sejak saat itu.[9] Mantan ketua Komite Olimpiade Vietnam Ha Quang Du juga mengklaim bahwa menjadi tuan rumah Asian Games tidak akan meningkatkan pariwisata di Vietnam.[10]

    Penunjukan Jakarta dan Palembang[sunting | sunting sumber]

    Setelah Hanoi mengundurkan diri, sebagai tuan rumah Asian Games XVIII, OCA menyatakan bahwa Indonesia, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab adalah kandidat yang paling mungkin untuk menjadi tuan rumah.[14] Indonesia dianggap sebagai favorit, karena Surabaya merupakan runner-up dari tawaran sebelumnya,[15] dan bersedia untuk melakukannya jika dipilih.[16] Filipina[17] dan India menyatakan minat mereka menjadi tuan rumah Asian Games XVIII, tetapi India gagal mengajukan tawaran karena gagal mendapatkan audiensi dengan Perdana Menteri Narendra Modi setelah diberi batas perpanjangan waktu oleh OCA.[18]
    Pada tanggal 5 Mei 2014, OCA mengunjungi beberapa kota di Indonesia yang mungkin bisa menjadi tuan rumah Asian Games, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Palembang, sementara Surabaya memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah Asian Games dan sebaliknya berfokus pada tuan rumah Asian Youth Games pada tahun 2021.[19]Pada tanggal 25 Juli 2014, dalam pertemuan di Kota Kuwait, OCA menunjuk Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games XVIII dengan Palembang sebagai tuan rumah pendukung. Jakarta dipilih karena telah dilengkapi dengan sarana olahraga, jaringan transportasi yang memadai, dan fasilitas lain seperti hotel dan penginapan untuk tamu.[20] Penjadwalan pertandingan Asian Games, diubah dari tahun 2019 menjadi tahun 2018, karena pada tahun 2019 akan diselenggarakan pemilihan presiden. Pada tanggal 20 September 2014, Indonesia menandatangani kontrak tuan rumah,[21] dan selama upacara penutupan Asian Games 2014 di Incheon, Indonesia ditunjuk secara simbolis oleh OCA untuk menjadi tuan rumah Asian Games berikutnya.[22][23][24]

    Pemasaran[sunting | sunting sumber]

    [sunting | sunting sumber]

    Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) telah menyetujui kesepakatan sponsor dengan sejumlah perusahaan (lihat tabel).[25] Para sponsor dibagi dalam 5 kategori level sponsorship. Perusahaan-perusahaan ini secara kumulatif menyediakan pendanaan senilai Rp 1,8 triliun,[26] termasuk di dalamnya enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang turut terlibat dalam kerja sama sponsorshipdengan nilai mencapai Rp 500 miliar.[27]

    Logo, maskot, dan medali[sunting | sunting sumber]


    Maskot Asian Games 2018, dari atas ke bawah: Bhin-Bhin (cenderawasih), Atung (rusa Bawean), dan Kaka (badak bercula satu).
    Logo yang pertama yang diluncurkan pada tanggal 9 September 2015 mengambarkan cenderawasih, spesies burung langka di Indonesia.[28] Drawa, personifikasi cenderawasih, diresmikan sebagai maskot oleh wakil presiden Jusuf Kalla pada tanggal 26 Desember 2015.[29] Namun, setelah munculnya kritik dari masyarakat atas desain maskot dan logo yang kuno dan tidak menarik[30][31][32], penyelenggara menarik kembali maskot dan logo yang telah diluncurkan dan memerintahkan Badan Ekonomi Kreatif untuk merevisi desain logo tersebut.[33]
    Pada tanggal 28 Juli 2016, logo dan maskot baru diresmikan oleh Badan Ekonomi KreatifKomite Olimpiade Indonesia, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.[34] Logo baru ini didasarkan pada desain atap Stadion Gelora Bung Karno yang dibangun untuk Asian Games 1962di Jakarta, dengan delapan jalur yang mengarah ke stadion, lambang Dewan Olimpiade Asia sebagai matahari bersinar sebagai cerminan Energi Asia yang bersinar di seluruh Asia.[34]
    Maskot baru mencerminkan keberagaman Indonesia dengan tiga hewan dari berbagai daerah di Indonesia. Nama maskot terilhami dari semboyan negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Maskot cendrawasih bernama Bhin Bhin—berasal dari suku kata pertama kata "Bhinneka"—mengenakan rompi dengan motif tradisional Asmat dari Papua dan melambangkan strategi. Maskot rusa Bawean bernama Atung—berasal dari suku kata pertama kata "Tunggal"—mengenakan sarung batik parang dan melambangkan kecepatan. Maskot badak bercula satu bernama Kaka—berasal dari suku kata terakhir kata "Ika"—mengenakan motif bunga dari Songket Palembang dan melambangkan kekuatan.[35] Keduanya (logo dan maskot) didesain oleh Feat Studio dari Indonesia[36].
    Pada Juli 2018, Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) merilis desain medali ke publik, menampilkan logo Asian Games dan motif batik dari seluruh wilayah Indonesia, mencerminkan keragaman budaya Indonesia dan persatuan mereka. Selain keragaman budaya, motif batik tersebut juga mencerminkan keragaman etnis, agama, dan komunitas ras Asia yang berpartisipasi dalam Asian Games ke-18.[37]

    Prangko[sunting | sunting sumber]

    Pos Indonesia menerbitkan dua penerbitan benda-benda filateli lainnya berkenaan dengan Pesta Olahraga Asia 2018. Penerbitan prangko bertema Pesta Olahraga Asia ini merupakan kali kelima bagi Pos Indonesia setelah Pesta Olahraga Asia 1951 New DelhiPesta Olahraga Asia 1962 JakartaPesta Olahraga Asia 1994 Hiroshima, dan Pesta Olahraga Asia 1998 Bangkok. Penerbitan pertama terbit pada 18 Januari 2018, tetapi peluncuran penerbitan ini baru dilaksanakan pada 15 Februari 2018. Peluncuran penerbitan ini dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kepala Regional 4 Jakarta Pos Indonesia, Pupung Purnama. Benda-benda filateli dalam penerbitan pertama adalah selembar lembaran mini (LM) mengandung 2 set prangko (18 keping prangko) yang dicetak sebanyak 40.000 lembar, 2 keping carik kenangan (CK) yang dicetak sebanyak 15.000 set, set sampul hari pertama (SHP) mengandung 2 SHP yang dicetak sebanyak 1.500 set, dan set kemasan edisi khusus mengandung 2 kemasan yang dicetak sebanyak 2.000 set. Semua benda filateli dapat dijumpai di kantor pos besar di seluruh Indonesia terkecuali set kemasan edisi khusus yang hanya dijual di Jakarta dan Palembang.[38]
    Penerbitan terakhir terbit pada 18 Agustus 2018. Penerbitan ini merupakan penerbitan terbatas. Perancang prangko pada penerbitan terakhir adalah tiga pemenang lomba rancangan yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.[39]

    Pengembangan dan persiapan[sunting | sunting sumber]

    Biaya[sunting | sunting sumber]

    Pada tahun 2015, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 triliun (USD 224 juta) untuk mempersiapkan acara ini, dengan pemerintah daerah juga diharapkan untuk menyediakan sebagian pendanaan.[40]Pada Juli 2018, alokasi anggaran untuk Olimpiade telah dilaporkan menjadi Rp 6,6 triliun (USD 450 juta) termasuk Rp 869 miliar (USD 59 juta) dari sponsor.[41][42][43] Namun, pada 2 September 2018, Menteri Keuangan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa Rp 8,2 triliun dibiayai oleh APBN 2015-2018, yang digunakan oleh INASGOC untuk semua persiapan, pembukaan, pengorganisasian, dan finalisasi penyelenggaraan Asian Games 2018.[44] Total biaya penyelenggaraan acara ini diperkirakan sekitar US$ 3,2 miliar, dimana US$ 2,4 miliar dibelanjakan untuk pembangunan infrastruktur yang terkait dengan acara tersebut.[45][46]

    Promosi[sunting | sunting sumber]


    Jam hitung mundur Asian Games 2018 di Tugu Selamat Datang, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
    Pada 18 Agustus 2017, Acara simultan diadakan di Monumen Nasional, Jakarta dan Benteng Kuto Besak Palembang untuk menandai satu tahun sebelum dimulainya Asian Games. Acara di Jakarta dihadiri oleh presiden Joko Widodo, dan menampilkan pertunjukan oleh Taeyeondan Hyoyeon dari grup K-pop Girls' Generation. Jam hitung mundur diresmikan di Tugu Selamat Datang dan di depan Stadion Gelora Sriwijaya.[47][48]
    Beberapa acara fun run telah diadakan di beberapa negara Asia sejak Desember 2017 dengan Lahore, Pakistan sebagai kota pertama yang menyelenggarakan acara ini.[49]
    Pada Mei 2018, sebuah acara yang menandai 100 hari menjelang Asian Games diadakan untuk menampilkan pengenalan obor Asian Games. Desain obor ini terinspirasi oleh senjata tradisional golok asal Betawi (Jakarta) dan skin dari Palembang.[50]

    Lagu resmi[sunting | sunting sumber]

    Pada 13 Juli 2018, Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) merilis album musik resmi Asian Games 2018 berjudul Energy of Asia: Official Album of Asian Games 2018. Album ini terdiri dari 13 lagu yang melibatkan beberapa artis musik lintas genre.[51]

    Relawan[sunting | sunting sumber]


    Job Specific Training (JST) Volunteer, Dokter dan Petugas Doping Control Cluster Jakarta Suburb Asian Games 2018 di BandungJawa Barat.
    Relawan (volunteer) Asian Games 2018 melakukan berbagai tugas sebelum dan selama Asian Games berlangsung.[52] Target kebutuhan relawan untuk Games Times sebesar 13.000 orang meliputi 11.000 untuk relawan di Jakarta dan sisanya di Palembang.[53] Ketika rekrutmen relawan gelombang pertama untuk Invitation Tournament dibuka, sebanyak 31.283 aplikasi diterima.[53] Sementara, saat rekrutmen gelombang kedua dibuka sejak 18 Januari hingga 5 Maret 2018, lebih dari 36.000 aplikasi diterima.[54] Para relawan mengenakan seragam khusus yakni tas selempang, jaket, topi, kaos berwarna merah, biru, dan kuning, serta celana panjang berwarna coklat yang dapat dilepas sebagian hingga menjadi celana pendek.[55] Relawan juga mengenakan lencana akreditasi foto yang juga dikenakan oleh pejabat, atlet, anggota keluarga dan media yang memberi mereka akses ke tempat dan bangunan tertentu di sekitar lokasi.

    Kirab obor[sunting | sunting sumber]

    Kirab obor dimulai di Stadion Nasional Dhyan Chand di New Delhi, tuan rumah Asian Games pertama, pada 17 Juli 2018. Api obor dihasilkan dari cermin parabola yang diarahkan langsung ke matahari.[56] Api obor dari Indonesia dibawa dari api abadi di MrapenJawa Tengah pada 18 Juli dan kemudian disatukan dengan api obor dari India di Candi Prambanan. Di saat bersamaan, Konser Kirab Obor (Torch Relay Concert) diselenggarakan untuk menandai permulaan kirab obor di seluruh negeri.[57]
    Perjalanan kirab obor kemudian dilakukan di 54 kota, 18 provinsi di Indonesia, termasuk kedua kota penyelenggara. Kirab obor menempuh jarak sekitar 18.000 km.[58] Kirab obor selesai pada 17 Agustus, tepat saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-73 di Monumen Nasional, Jakarta sebelum dibawa ke upacara pembukaan di Stadion Gelora Bung Karno pada hari berikutnya.[56]

    Penyiaran[sunting | sunting sumber]


    Jakarta Convention Center, lokasi IBC Asian Games 2018 di Jakarta.
    INASGOC menetapkan anggaran Rp 800 miliar untuk biaya penyiaran Asian Games. Dana tersebut termasuk untuk biaya siaran langsung pertandingan 38 cabang olahraga, upacara pembukaan, dan upacara penutupan pesta olahraga Asia yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang tersebut.[59] INASGOC menyediakan Pusat Penyiaran Internasional (IBC) yang berlokasi di Jakarta Convention Center di Jakarta dan Sriwijaya Promotion Center di Palembang.[60] IBC Asian Games 2018 mencakup area seluas 7.100 meter persegi yang terletak di Hall B Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, sehingga mampu menampung permintaan ruang siaran sejumlah negara.[61]
    Untuk menjaga kualitas siaran Asian Games, INASGOC menggandeng perusahaan manajemen penyiaran asal Swiss, International Games and Broadcast Services (IGBS) sebagai mitra pengelolaan penyiaran pertandingan Asian Games ke-18.[62] IGBS sebelumnya telah menjadi mitra penyiaran Asian Games pada tiga edisi sebelumnya, yakni Asian Games 2006 di DohaQatar2010 di Guangzhou, Tiongkok, dan 2014 di Incheon, Korea Selatan. Dalam tahap final lelang yang diselenggarakan oleh INASGOC di Jakarta pada bulan Juni 2017, mereka mengalahkan NEP, perusahaan media dari Australia.[62] Penyiaran Asian Games akan didistribusikan di seluruh negara Asia bahkan ke Amerika Latin kecuali Brasil. Total 427 kamera dengan resolusi tinggi akan disiapkan untuk menyiarkan secara langsung semua cabang olahraga kecuali cabang bridge dan squash.[63]
    INASGOC bersama IGBS juga meluncurkan program pelatihan untuk para mahasiswa bertajuk Broadcast Legacy Asian Games 2018.[64] Para mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk mengambil peran pada siaran langsung multi-event tersebut. Program ini dikhususkan untuk mahasiswa dari 10 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Kegiatan yang dijalani oleh para peserta yaitu magang dan pembuatan film pendek (vignette). Untuk magang, para mahasiswa berkesempatan menjadi asisten kamera, audio teknisi, hingga asisten logistik selama Asian Games 2018. Adapun untuk pembuatan film pendek, mahasiswa diwajibkan membuat tayangan berdurasi 30 detik yang kontennya untuk mempromosikan Asian Games 2018.[65]
    Sementara itu hak siar Asian Games 2018 dipegang oleh Dentsu, perusahaan penyiaran asal Jepang, sedangkan di Indonesia hak siar dipegang oleh Elang Mahkota Teknologi(Grup Emtek) yang memiliki hak siar atas siaran televisi terestrial (SCTVIndosiarO Channel), satelit (Nexmedia), kanal digital (Vidio.com) serta melalui aplikasi BBM.[66] Grup Emtek juga akan membagi hak siar tersebut kepada sejumlah televisi nasional kecuali siaran pertandingan sepak bola dan bulu tangkis. Selain Grup Emtek, Asian Games 2018 juga akan disiarkan oleh televisi terestrial lainnya seperti TVRI,[67] MetroTV,[68] tvOne (khusus cabang Akuatik), seluruh penyedia jasa televisi berbayar, UseeTVMNC Play, serta aplikasi MAXStream yang disediakan oleh Telkomsel. Untuk hak siar atas siaran radio, dipegang oleh RRI sebagai Emtek Radio Partner.[69]

    Arena dan infrastruktur[sunting | sunting sumber]


    Stadion Utama Gelora Bung Karnomenjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan.
    Untuk pertandingan, beberapa tempat dibangun, direnovasi, dan disiapkan di empat provinsi di Indonesia: JakartaSumatra SelatanBanten, dan Jawa Barat. Fasilitas untuk Asian Games 2018 terletak di ibu kota Jakarta dan Palembang (Sumatera Selatan), di empat kluster olahraga yang berbeda (tiga di Jakarta dan satu di Palembang). Namun, 15 arena untuk pertandingan dan 11 arena pelatihan di Jawa Baratdan Banten yang berbatasan dengan Jakarta, akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018.[70] Akan ada total 80 tempat untuk kompetisi dan pelatihan.[71]
    Sebagian besar arena Asian Games 2018 merupakan arena yang sudah ada, termasuk Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno yang dibangun untuk Asian Games 1962 dan Kompleks Olahraga Jakabaring yang pernah digunakan untuk SEA Games 2011. Dengan penggunaan fasilitas yang sudah ada, biaya pembangunan diharapkan bisa ditekan.[72] Perkampungan atlet di Jakarta tengah dibangun di atas lahan seluas 11 hektar di Kemayoran, Jakarta Pusat.[73] Sementara itu, media center di kedua kota akan menggunakan bangunan yang sudah ada, yaitu Jakarta Convention Center dan Sriwijaya Promotion Center di Palembang.[74]

    Jakarta[sunting | sunting sumber]

    Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno di Jakarta sendiri akan menyelenggarakan 13 olahraga setelah renovasi. Kapasitas Stadion Utama yang berusia 55 tahun dikurangi dari 88.000 penonton menjadi 76.127. Sistem pengenalan wajah juga akan dipasang di stadion untuk mengantisipasi ancaman teror. Sebuah Velodrome dibangun di kawasan Rawamangun di Jakarta Timur, dengan biaya US$ 40 juta untuk bersepeda, bulu tangkis, futsal, bola basket, dan gulat.[75] Sebuah fasilitas berkuda dibangun di Pulomas dengan biaya US$ 30,8 juta, yang dapat menampung hingga 1.000 penonton.[76] Arena tersebut diatur untuk dilengkapi dengan 100 kandang kuda, penginapan atlet, sebuah rumah sakit hewan, tempat pelatihan, dan area parkir di sebidang tanah seluas 35 hektar.

    Palembang[sunting | sunting sumber]


    Stadion Gelora Sriwijaya menjadi tuan rumah final sepak bola wanita.
    Kompleks Jakabaring Sport City di Palembang akan menjadi tuan rumah untuk acara olahraga lainnya. Beberapa rencana telah diajukan untuk menambah dan meningkatkan fasilitas di dalam kompleks ini, termasuk peningkatan kapasitas Stadion Gelora Sriwijaya dari 36.000 menjadi 60.000 kursi yang kemudian dibatalkan, namun malah menurunkan kapasitas menjadi 27.000 setelah memasang kursi di semua tribun bersama dengan promosi dan peningkatan fasilitas lainnya di stadion.[77] Tempat baru di Jakabaring Sport City adalah arena bowling dengan 40 lintasan yang selesai pada akhir Mei 2018.[78] Delapan lapangan tenis tambahan dibangun di kompleks untuk ajang ini.[79]Panjang tempat mendayung dan kano di Danau Jakabaring diperpanjang hingga 2.300 meter bersama dengan fasilitas dayung dan tribun yang dibangun di tepi danau.[80]

    Wisma atlet[sunting | sunting sumber]


    Wisma atlet di KemayoranJakarta Pusat.
    Wisma atlet di Jakarta dibangun di KemayoranJakarta Pusat di atas lahan seluas 10 hektar, yang memiliki 7.424 apartemen dalam 10 menara. Total kapasitas akomodasi sebesar 22.272 di perkampungan ini melebihi standar Komite Olimpiade Internasional, yang mengharuskan tuan rumah Olimpiade untuk menyediakan kamar bagi 14.000 atlet. Wisma atlet di dalam Jakabaring Sport City di Palembang akan menampung 3.000 atlet dan ofisial.[81][82] Jalur LRT Jakarta akan secara langsung menghubungkan wisma atlet dengan Velodrome di RawamangunJakarta Timur.

    Transportasi[sunting | sunting sumber]


    Stasiun LRT Ampera, satu dari 13 stasiun LRT Palembang yang digunakan untuk meningkatkan kapabilitas transportasi kota ini dalam menghadapi Asian Games.
    Sebagai bagian dari persiapan menyambut Asian Games, pembangunan MRT Jakarta dan LRT Jakarta akan dipercepat.[83] Sebuah jalur MRT Jakarta akan menghubungkan wisma atlet di KemayoranJakarta Pusat dengan Velodrome di RawamangunJakarta Timur. Operator bus TransJakarta menambahkan 416 bus untuk melayani para ofisial selama Asian Games berlangsung.[84]
    Palembang juga meningkatkan fasilitas transportasi mereka dengan membangun LRT Palembangsepanjang 25 kilometer dari Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II ke Jakabaring Sport City.[85] Beberapa fasilitas transportasi lainnya seperti underpassflyover, dan jembatan juga akan dibangun di kota tersebut. Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II akan memperluas terminal kedatangan dan keberangkatan yang ada, dan membangun skybridge dengan terminal kereta ringan (LRT) yang akan membawa penumpang ke Jakabaring.[86]

    Pertandingan[sunting | sunting sumber]

    Upacara pembukaan dan penutupan[sunting | sunting sumber]


    Pertunjukan kembang api pada upacara pembukaan Pesta Olahraga Asia 2018
    OCA memutuskan bahwa Jakarta akan menjadi kota penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan,[87] meskipun Menteri Pemuda dan Olahraga sebelumnya mengatakan Palembang akan menjadi tuan rumah upacara penutupan.[88]
    Upacara pembukaan Pesta Olahraga Asia 2018 diadakan pada hari Sabtu, 18 Agustus 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Indonesia.[89] Acara dimulai pada pukul 19:00 WIB (UTC+7) dan berakhir pada pukul 21:25 WIB. Wishnutama, pendiri dan CEO dari stasiun televisi NET., bertindak sebagai Direktur Kreatif dalam upacara pembukaan.[90] Presiden Indonesia Joko Widodo secara resmi membuka perhelatan ini.[91] Pemain basket Indonesia Arki Dikania Wisnu dan wasit badminton Indonesia Wahyana membacakan janji atlet dan wasit.[92] Susi Susanti, peraih medali emas Olimpiade pertama bagi Indonesia menyalakan kaldron api yang terletak di luar stadion.[93]Upacara ini disiarkan secara langsung di seluruh negara peserta Asian Games 2018.[94] Di Indonesia, upacara pembukaan ini disiarkan oleh Grup Emtek sebagai pemegang lisensi penyiaran; TVRIMetro TV, dan tvOne sebagai mitra penyiaran Emtek; serta NET.INewsantvKompas TVJawa Pos TVTrans7BeritaSatu TV dan Jak TV.[95]
    Sementara itu, upacara penutupan Pesta Olahraga Asia 2018 dimulai pada pukul 19:00 WIB (UTC+7) pada Minggu, 2 September 2018 dan berakhir pada pukul 21:25 WIB. Sejumlah musisi lokal turut memeriahkan acara ini seperti Isyana SarasvatiAfganBunga Citra LestariBams "Samsons"Lea SimanjuntakGIGIDenadaRANSiti BadriahJFlow dan Dira Sugandi. Konglomerat pendiri perusahaan multinasional asal Tiongkok Alibaba Jack Ma dan perenang peraih medali emas Tiongkok Sun Yang mempromosikan kota kelahirannya Hangzhou, sebagai kota tuan rumah Pesta Olahraga Asia 2022.[96][97] Grup vokal pria asal Korea Super Junior dan iKon, serta penyanyi India Sidharth Slathia turut memeriahkan upacara penutupan ini.[98] Walikota Hangzhou Xu Liyi menerima bendera Asian Games untuk Asian Games 2022 dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.[99]

    Olahraga[sunting | sunting sumber]

    Pada Maret 2017, Dewan Olimpiade Asia awalnya mengumumkan bahwa Asian Games 2018 akan menampilkan 484 nomor pertandingan dalam 42 cabang olahraga, termasuk 28 cabang olahraga Olimpiade permanen yang diperebutkan Olimpiade Musim Panas 2016, lima cabang olahraga tambahan yang akan diperebutkan di Olimpiade Musim Panas 2020di Tokyo, serta pertandingan di cabang olahraga non-Olimpiade lainnya.[100] Pada April 2017, OCA menyetujui pengurangan program sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran biaya; gulat sabuk, kriket, kurash, skateboarding, sambo, dan berselancar dicoret dari program, dan terdapat pengurangan jumlah kompetisi dalam bridge, jet ski, ju jitsu, paralayang, olahraga panjat, taekwondo (khususnya, semua kelas berat non-Olimpiade), dan wushu. Perubahan ini mengurangi jumlah total nomor pertandingan menjadi 431.[101][102]
    Program terakhir diresmikan pada September 2017, meningkatkannya menjadi 465 nomor pertandingan dalam 40 disiplin sebagai program terbesar kedua dalam sejarah Asian Games. Disiplin tambahan yang diperkenalkan di Olimpiade Musim Panas 2020 juga ditambahkan, termasuk bola basket 3x3 dan BMX freestyle.[103]
    Sementara cabang eSports, bersama dengan polo kano akan dipertandingkan sebagai olahraga eksibisi.[104] Menurut Federasi eSports Asia, enam permainan video telah dikonfirmasi untuk ambil bagian dalam Asian Games tahun ini; League of LegendsPro Evolution Soccer 2018Arena of ValorStarcraft IIHearthstone, dan Clash Royale.[105]
    Olahraga ekshibisi

    Negara yang ikut serta[sunting | sunting sumber]

    Seluruh 45 anggota Dewan Olimpiade Asia dijadwalkan berpartisipasi dalam acara ini. Telah disepakati bahwa Korea Utara dan Korea Selatan akan berkompetisi sebagai tim yang bersatu dalam beberapa nomor pertandingan, seperti yang mereka lakukan di Olimpiade Musim Dingin 2018.[106]
    Di bawah ini adalah daftar semua NOC yang berpartisipasi; jumlah peserta per delegasi ditunjukkan dalam tanda kurung.
    [sembunyikan]Komite Olimpiade Nasional yang berpartisipasi[107]


    Kekhawatiran dan kontroversi
    [sunting | sunting sumber]

    Sebelum pelaksanaan, Pemerintah Indonesia yakin kedua kota tuan rumah akan siap untuk melaksanakan Asian Games 2018 meskipun hanya memiliki empat tahun untuk mempersiapkannya yang semestinya enam tahun akibat mundurnya Vietnam pada tahun 2014 yang seharusnya kota Hanoi yang dipilih menjadi tuan rumah oleh Dewan Olimpiade Asia dengan alasan kekhawatiran akan biaya. Di samping hal tersebut, persiapan kedua kota tersebut tertunda sepanjang tahun 2015 karena pendanaan pemerintah tidak segera tersedia.[111]
    Berbagai kekhawatiran mulai dari masalah kemacetan lalu lintas, serangkaian serangan teror, yang diakui pihak kepolisian sebagai gangguan jelang Asian Games terhadap para tersangka teror dan penjahat jalanan kecil,[112][113] dan pendukung sepak bola Indonesia yang terprovokasi di Stadion Gelora Joko Samudro akibat pemain tim nasional U-16 Malaysia memasang bendera Indonesia secara terbalik.[114][115]
    Jakarta berjuang dengan polusi udara dan masalah polusi sungai.[116] Akibat dari pencemaran sungai pihak berwenang menutup sungai yang berbau busuk di dekat Wisma Atlet dengan jaring nilon berwarna hitam karena khawatir akan merusak pemandangan.[117] Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia dengan cepat menghilangkan masalah dengan berbagai solusi.[118][119]
    Sebuah kasus doping dari pegulat Turkmenistan dicatat, yang menempatkan eksistensi olahraga tersebut pada penyelenggaraan Asian Games di masa depan dalam bahaya.[120]

    Dampak dan peninggalan[sunting | sunting sumber]

    Pesta Olahraga Asia 2018 telah diterima secara umum oleh media dunia sebagai sukses secara penyelenggaraan.[121][122] Kesuksesan ini pun menjadi awal bagi rencana Indonesia untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2032.[123][124] Banyak kekhawatiran terburuk mengenai pelaksanaan pesta olahraga ini yang gagal terwujud:[125] tidak ada teroris yang menyerang Jakarta berkat pengawalan yang ketat disiapkan sebelum penyelenggaraan;[126] dan tidak ada kemacetan parah yang terjadi (didukung oleh rekayasa lalu lintas[127], pengawalan kepolisian[128] dan penerapan sistem nomor polisi ganjil-genap[129]). Kekhawatiran akan kualitas udara – yang menjadi titik fokus utama, nyatanya terjadi. Menurut Greenpeace Indonesia kualitas udara saat Pesta Olahraga Asia ini berlangsung berada dalam kondisi yang buruk,[130] meski Menteri Lingkungan Hidup menilai kualitas udara Jakarta "masih dalam batas wajar" bagi para atlet.[131] Sementara terdapat keluhan terhadap kosongnya kursi saat pertandingan sejumlah cabang olahraga berlangsung[132] dan sulitnya masyarakat membeli tiket pertandingan,[133] ribuan masyarakat memadati kawasan Gelanggang Olahraga Bung Karno, lokasi utama sejumlah pertandingan, banyak yang mengklaim mengisi waktu untuk piknik keluarga.[124]
    Dampak ekonomi yang ditimbulkan dari penyelenggaraan Pesta Olahraga Asia 2018 dinilai signifikan, dan bervariasi. Kendati sebagian besar tidak langsung dan dalam jangka waktu yang lama.[134] Menurut Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro memastikan penyelenggaraan Pesta Olahraga Asia 2018 juga akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Semester II-2018.[135] Meski begitu, ia belum dapat menyebutkan secara detail terkait dampak tersebut karena masih dikalkulasi lebih lanjut.[136] Dampak terhadap percepatan pembangunan juga dirasakan.[137]Sejumlah arena pertandingan baik di Jakarta, Palembang, Jawa Barat maupun Banten sudah berstandar dunia dan layak digunakan untuk menyelenggarakan berbagai turnamen internasional.[138]
    Selain itu, suksesnya penyelenggaraan Pesta Olahraga Asia 2018 dinilai membawa dampak politik yang signifikan bagi Presiden Indonesia, Joko Widodo jelang pemilihan umum tahun 2019 mendatang. Menurut Syamsuddin Haris, analis politik senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), penyelenggaraan ini “tentu memiliki dampak positif pada elektabilitas Jokowi.”[139] Sementara analis Eurasia Group, Peter Mumford menilai kinerja Joko Widodo dan Indonesia di Asian Games akan membuat presiden sedikit mengalami perubahan di jajak pendapat, namun tidak yakin hal tersebut mengubah peluangnya untuk terpilih kembali secara signifikan.[140] Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta(UNJ), Ubedilah Badrun menilai meski citra positif dari pesta olahraga terbesar kedua di dunia itu setidaknya akan berdampak sepanjang 2018, namun belum tentu dapat mendongkrak elektabilitas Joko Widodo hingga 2019.[141]







    SUMBER:DISINI

    No comments:

    Post a Comment